sesudah kesulitan pasti ada kemudahan...asalkan ada niat....usaha......dan do'a....... keepp fight!!!!

Kamis, 16 April 2009

Manfaat dan kerusakan hutan mangrove

Oleh : Budi sucipto

Hutan mangrove merupakan hutan yang tumbuh didaerah rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai atau daerah intertidal. Hutan ini dipengaruhi oleh pasang surut air laut yang terjadi di laut tersebut.tan ini cenderung tumbuh di tempat-tempat yang yang terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan-bahan organik. Hutan ini dapat tumbuh di sepanjang garis pantai, baik diteluk-teluk yang terlindung dari gempuran gelombang ombak maupun disekitar sungai dimanaair melambat dan mengendapkan lumpur yang erbawa dari daerah hulu sungai.

Hutan mangrove merupakan bagian dari ekosistem di bumi yang memiliki ciri khas tersendiri. Pelumpuran yang bertindak sebagai area tumbuh hutan mangrove mengakibatkan kurangnya aerasi tanah. Salinitasnya yang tinggi dan hampir sepenuhnya mengalami genangan oleh pasang surut air laut. Dengan adanya sifat yang khas seperti ini menyebabkan wilayah tersebut umumnya hanya dapat ditumbuhi jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan baik, yakni hutan mangrove atau hutan bakau.

Secara geografis, hutan mangrove menyebar luas didaerah sekeliling katulistiwa yang wilayahnya cukup panas, meliputi daerah tropika dan sedikit didaerah subtropika. Jenis-jenis hutan ini dipengaruhi oleh lingkungan fisik diatas. Beberapa faktor lingkungan fisik diatas adalah jenis tanah, terpaan ombak dan penggenangan oleh air pasang.

Hutan mangrove memiliki fungsi yang tinggi dalam menjaga kelestarian kekayaan pantai. Hutan mangrove mampu menahan laju angin yang kuat dan gelombang air yang dapat mengikis tanah pantai sehingga mengurangi abrasi. Pada hutan mangrove yang masih alami merupakan tempat perlindungan bagi ikan dan hewan-hewan air. Hutan mangrove juga berperan dalam mensuplai oksigen dan mengurangi efek pemanasan global yang saat ini kian bertambah. Akar hutan bakau berfungsi menstabilkan lumpur dan pasir.

Dipandang dari kepentingan sumberdaya alam, ekosistem hutan mangrove memiliki beberapa sifat kekhususan dibanding hutan lain, yakni letak hutan mangrove terbatas pada tempat tertentu, peranan ekologis ekosistem hutan mangrove bersifat khas, berbeda dengan peran ekosistem hutan lainnya, dan hutan mangrove memiliki potensi hasil yang bernilai ekonomis tinggi, serta hutan mangrove sebagai sumber daya alam yang dapat dipulihkan pendayagunaannya memerlukan pengelolaan yang tepat, sejauh mungkin dapat mencegah pencemaran lingkungan hidup dan menjamin kelestariannya untuk keperluan masa kini dan akan datang.

Hutan mangrove merupakan elemen yang paling banyak berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan pencemar. Selain itu, hutan mangrove berperan dalam proses-proses ekologi dan penyangga sistem kehidupan yang meliputi pencegahan intrusi air asin ke daratan yang dapat merusakkan kawasan-kawasan pertanian dan untuk bekalan air minuman, menahan angin dan ombak, tempat pembiakan berbagai biota laut, ikan, udang dan sebagainya yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, dan sebagai penyaring dan pengurai bahan-bahan organik yang datangnya dari daratan yang dibawa oleh aliran permukaan air hujan dan air.

Dalam hutan mangrove,dapat ditemui berbagai macam tumbuhan yang tumbuh, paling tidak terdapat salah satu jenis tumbuhan mangrove sejati, yang termasuk ke dalam empat famili: Rhizoporaceae (Rhizophora, Bruguiera, dan Ceriops), Sonneratiaceae (Sonneratia), Avicenniaceae (Avicennia), dan Meliaceae (Xylocarpus). Salah satu hal yang menyebabkan hutan mangrove berbeda dengan yang lain adalah selain letaknya ditepi pantai, pohon mangrove sanggup beradaptasi terhadap kadar oksigen yang rendah, terhadap salinitas yang tinggi, serta terhadap tanah yang kurang stabil dan pasang surut. Tumbuhan mangrove merupakan sumber makanan potensial bagi semua biota yang hidup di ekosistem mangrove

Hampir semua jenis flora hutan bakau memiliki biji atau buah yang dapat mengapung, sehingga dapat tersebar dengan mengikuti arus air. Selain itu, banyak dari jenis-jenis mangrove yang bersifat vivipar, yakni biji atau benihnya telah berkecambah sebelum buahnya gugur dari pohon. Lingkungan yang keras di hutan bakau hampir tidak memungkinkan jenis biji-bijian berkecambah dengan normal di atas lumpurnya. Selain kondisi kimiawinya yang ekstrem, kondisi fisik berupa lumpur dan pasang-surut air laut membuat biji sukar mempertahankan daya hidupnya.

Hutan mangrove merupakan salah satu ciri khas utama dari wilayah pesisir pada kepulauan di Indonesia. Hal ini menyebabkan kawasan indonesia sarat akan keanekaragaman hayati, baik makhluk hidup yang berada di bawah permukaan air maupun makhluk hidup yang ada di wilayah atas permukaan air dari area hutan mangrove tersebut. Area mangrove menutupi hampir seluruh garis pantai dan daerah estuary, menyebar dari Pulau Sumatra sampai ke Irian Jaya (Papua). Area mangrove umumnya dipengaruhi oleh pasang-surut air laut dengan keunikan zonasi vegetasinya

Saat ini, hampir berbagai wilayah pantai di indonesia cenderung telah mengalami kerusakan. Kerusakan di pantai ini berakibat pada terancamnya hutan mangrove yang ada didalamnya. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh dua hal, yakni kerusakan yang ditimbulkan oleh kekuatan alam dan kerusakan yang ditimbulkan oleh manipulasi manusia. Kerusakan yang ditimbulkan oleh alam cenderung bersifat mengalir yang artinya kerusakan tersebut merupakan suatu bagian dari siklus alam yang pada akhirnya nanti akan terbentuk suksesi yang dapat mengembalikan hutan tersebut kedalam keadaan yang hampir sama dengan keadaan sebelumnya. Kerusakan yang lebih mengancam bagi hutan mangrove adalah kerusakan yang ditimbulkan oleh manipulasi manusia. Kerusakan ini dapat berakibat pada musnahnya kawasan hutan mangrove karena ketidakhatian manusia dalam mengambil kekayaan yang ada di hutan mangrove sehingga menyebabkan hutan mangrove terbabat habis.

Suatu tindakan pelestarian merupakan upaya yang harus dilakukan guna melindungi hutan mangrove dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Dengan melestarikan hutan mangrove, tanpa sengaja kita sudah menjaga keanekaragamanhayati dan mengurangi akibat-akibat yang ditimbulkan dari rusaknya hutan mangrove. Penggunaan lahan yang terlalu banyak memakan area hutan mangrove sebaiknya dihindari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

choy...beri komentar ya... buat perbaikan gitu....