sesudah kesulitan pasti ada kemudahan...asalkan ada niat....usaha......dan do'a....... keepp fight!!!!

Kamis, 16 April 2009

bakso lho.. bisa jadi filsafat.......

FILSAFAT BAKSO DALAM HIDUP BERANEKA RAGAM DI MASYARAKAT

Pentol, mie, saus, kecap, goreng, tahu, daging, dan kuah bersatu menjadi satu kesatuan yang indah, lezat dan mempesona bila dipandang. Inilah salah satu makanan kegemaran kita sehari-hari yang lebih dikenal dengan bakso. Bakso yang sering kita konsumsi memiliki pesona yang luar biasa bila dipandang dan kelezatan yang tiada tara bila menempel pada lidah. Bakso dikenal hampir diseluruh wilayah indonesia karena rasanya yang mudah diterima oleh lidah masyarakat indonesia. Tua muda, kaya miskin dan yang tinggal di desa maupun di kota mengenal dan tidak menolak bila dihadapkan pada sajian bakso yang nikmat dan penuh kelezatan.

Pembuatan bakso memang tidak mudah dan sederhana hingga diperoleh bakso yang berkualitas tinggi. Suatu bakso yang berkualitas tinggi akan memperlihatkan pesona dan kelezatan yang tinggi pula. Suatu pesona dan kelezatan ini kita rasakan ketika seluruh bahan bakso tadi berkumpul menjadi satu kesatuan yang sempurna. Bayangkan jika suatu bakso tersaji tanpa adanya kecap, saus, ataupun kuah. Tentu hal ini akan mengurangi kelezatan dari bakso tersebut, bahkan dapat merusak rasa bakso tersebut menjadi sajian bakso yang tidak enak. Seluruh bahan tersebut harus terlibat semua untuk dihasilkan suatu bakso dengan cita rasa yang tiada tara.

Selain kelengkapan bahan dalam penyajian bakso, keseimbangan dalam mencampur bahan-bahan tersebut harus diperhitungkan agar tercipta bakso yang lezat dan menarik hati. Suatu bakso tentu akan memiliki rasa dan penampilan yang aneh jika salah satu dari bahan tersebut mendominasi atau berlebih. Rasa bakso akan menjadi aneh jika kekurangan atau kelebihan saus, kecap atau kuah. Penampilan bakso juga akan tidak menarik hati jika terdapat bahan yang berlebih seperti pentol, tahu, daging atau mie. Bakso juga tidak menarik jika ada salah satu bahan yang kurang. Dalam penyajian bakso diperlukan keseimbangan dan kelengkapan bahan-bahan agar tercipta bakso yang lezat dan menarik hati pembeli.

Kesesuaian bakso diatas tidak ubahnya dengan keadaan kemajemukan yang ada dimasyarakat. Masyarakat indonesia yang terdiri atas berbagai macam suku memiliki salah satu problematika kehidupan yang nampak seperti sebuah bakso. Keanekaragaman tidak tercipta dengan indah bila tidak terdapat keseimbangan dan kelengkapan dari anggota suku tersebut. Keanekaragaman tersebut tidak akan ideal jika ada salah satu suku yang mereduksi karena sesuatu hal yang kurang begitu penting. Bayangkan bila salah satu suku di indonesia hilang karena sesuatu hal. Suku jawa tiba-tiba tidak ada di pulau jawa yang nota bene adalah tempat tinggal asli orang jawa. Suku madura yang tinggal dipulau madura tiba-tiba hilang tidak berada di pulau madura. Ini akan menjadi suatu hal yang sangat aneh dan patut dipertanyakan.

Keanekaragaman tersebut juga tidak akan indah dipandang jika terdapat salah satu suku yang mendominasi semua wilayah sehingga suku-suku yang lain terdisposisi dan tersingkir dari wilayah tersebut. Misal, semua wilayah indonesia dikuasai oleh salah satu suku saja. Ketika berjalan dari sabang sampai merauke yang ditemui hanya orang dari satu suku tersebut, maka hal ini sangat tidak indah dan menarik untuk dikunjungi atau dipelajari. Keindahan akan terbentuk jika ketika kita berjalan di Aceh, maka kita temui suku yang ada di Aceh. Bila kita berjalan di Jawa, kita melihat adat budaya Jawa yang khas. Bila kita berjalan di Madura, kita temui bahasa Madura yang khas. Bila kita berjalan di Papua, kita temui budaya-budaya khas asli dari Papua.Keindahan akan tercipta bila semua suku terkomposisikan secara seimbang dan tidak saling mengunggulkan diri sendiri. Setiap suku saling membantu dalam menjalani kehidupan sehingga terbentuk suatu keindahan dan kesatuan yang kuat dalam suatu masyarakat.

Menilik kondisi indonesia yang saat ini sering dilanda kerusuhan akibat bentrok antar suku, belajar dari filsafat bakso sangatlah penting untuk ditiru. Walaupun bakso hanya sekedar makanan yang habis bila disantap. Suatu kekuatan yang besar akan terbentuk jika semua suku bersatu dan tidak menonjolkan diri masing-masing. Hal ini sangat berpengaruh besar bagi perkembangan kemajuan bangsa indonesia. Bangsa indonesia yang beraneka ragam penduduknya memiliki kekuatan yang besar untuk membangun negeri kearah yang lebih baik jika terjalin satu kesatuan yang erat.

Suatu keanekaragaman dan kemajemukan bangsa merupakan rahmat yang harus disyukuri agar kita saling mengenal, berbagi dan mengetahui keagungan pemberian yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan yang harus dilestarikan agar tidak terkikis dan hilang pada masa saat ini maupun masa yang akan datang. Tidaklah pantas jika terjadi perkelahian antar anggota dari keanekaragaman suku tersebut. Suatu sikap saling membantu dan merangkul-lah yang seharusnya terjadi antar suku tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

choy...beri komentar ya... buat perbaikan gitu....